Kamis, 12 Oktober 2017

Krisis Regenerasi di negara padat penduduk

Populasi penduduk Indonesia bertambah 4 juta jiwa setiap tahun nya, Data per bulan juli 2017 yang di keluarkan Departemen......, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai di angka 262 juta jiwa. Dengan jumlah tersebut telah berhasil membawa negara ini ke peringkat empat sebagai negara terpadat di dunia.

Berbagai program pemerintah untuk mengantisipasi pesat nya pertumbuhan penduduk sudah di luncur kan jauh-jauh hari. Seperti program Keluarga Berencana (KB).

Era milenial serta akibat serbuan dunia industri yang kian maju, sangat berdampak sekali pada tatanan kehidupan masyarakat.

Era globalisasi dan semakin pesat nya perkembangan  jaman saat ini, secara tidak langsung mulai mengikis pondasi budaya yang sejak dulu sudah tertanam, yang menjadi warisan para leluhur terdahulu kita.

Sudah sejak jaman dulu Negara Kesatuan Republik Indonesia, sudah terkenal dengan kekayaan aneka ragam adat dan budaya nya, berbagai macam suku dan ras sejak jaman dulu sudah hidup berdampingan dengan penuh damai.

Selain mempunyai kekayaan alam yang melimpah, berbagai karya yang sudah penduduk Indonesia toreh kan pun sudah tidak terhitung lagi jumlah dan bentuk nya, beraneka ragam hasil karya banyak sudah di hasil kan oleh masyarakat Indonesia yang sudah terkenal di dalam bahkan sampai ke luar negri.

Berbagai jenis mata pencaharian masyarakat yang hidup di dalam negara kesatuan Republik Indonesia ini pun sangat beragam bidang nya.

Di mulai dari karyawan, pedagang, pengrajin, petani dan nelayan, serta berbagai bidang - bidang non formal lain nya.

Tetapi saat ini, semua bidang non formal tersebut mulai mengalami krisis regenerasi, bahkan mulai kehilangan generasi penerus.

Bidang - bidang yang sejak jaman dulu sudah menjadi bagian dari warisan leluhur bangsa ini, sekaligus yang menjadi ciri khas atau budaya negara ini, kini mulai mengalami krisis generasi atau kehilahangan bibit penerus nya.

Dalam bidang pertanian, kini sudah sangat sulit di temukan anak muda yang benar - benar konsen menggeluti bidang tersebut, selain permasalahan lahan pertanian yang semakin sempit, yang tergerus roda pembangunan di berbagai sektor. Perlahan mulai menelan areal lahan pertanian menjadikan lahan alih fungsi yang tidak lagi mampu memproduksi hasil pertanian.

Pesat nya pembangun seketika menyulap lahan terbuka menjadi pemukiman padat.

Di tambah lagi permasalahan tentang tidak ada nya rasa bangga jika hidup di jaman sekarang ini masih ber predikat menjadi seorang petani.

Para pengrajin dan pengusaha kayu yang menghasil kan aneka bentuk furniture pun kini mulai resah, hampir bisa di katakan kalau generasi saat ini, adalah generasi terakhir, karena susah nya para penerus yang bisa melanjut kan usaha bidang tersebut di kemudian hari.

Seperti hal nya para petani dan bidang-bidang lain nya, nasib pengrajin pandai besi pun tidak jauh berbeda nasib nya, di dalam hal mencetak bibit generasi penerus yang bisa meneruskan keberlangsungan usaha nya itu.

Mereka pun kini sudah mulai kesulitan dalam mencari bibit penerus usaha yang di geluti, minim nya minat generasi saat ini pada bidang-bidang pekerjaan home industri ini perlu sekali secepat nya mendapat kan perhatian serius dari kita semua terutama pihak yang sangat berkopeten untuk menangani krisis generasi usaha berbasis masyarakat ini.
Di butuh kan peran serta kita semua, untuk mengangkat kembali gairah para pengusaha berbasis rumahan tersebut,  mendukung sepenuh nya mereka, yaitu dengan cara memakai semua bentuk hasil produksi para pengusaha rumahan, cara itulah yang akan menyelamat kan nasib mereka beserta para generasi nya.

0 komentar:

Posting Komentar